Kamis, 29 Juli 2010

Keindahan & Kerumitan akan Cinta

cinta…..memang butuh pengorbanan,lalu apa kalian semua yakin kalau kita harus berkorban demi cinta,sedangkan cinta itu tak bisa kita miliki dan mungkin tak bisa tergapai oleh tangan kita.

lalu kenapa harus ada cinta bila tidak saling memiliki,mungkin itu terdengar seperti egois sekali yah????.......Tapi bila kita kehilangan orang yang paling kita cintai.Maka,kita harus berlapang dada dan ingat akan satu kata yaitu:"cinta tak harus memiliki........"

Tuhan menciptakan manusia berpasang-pasangan, yang bila mereka menikah bisa disebut jodoh.apa ada jaminan kalau orang yang tlah menikah itu sudah menemukan jodohnya yang siap menemani sampai nyawa ini meninggalkan raga kita????

kalau benar menikah menjadi suatu jaminan bahwa orang yang menikah itu benar-benar jodoh lalu kenapa harus ada perceraian????.....dan pasti pasangan itu akan menjawab mungkin jodoh kita hanya sampai disini saja,,,,,,;-(

Cinta itu...terlalu rumit untuk diungkapkan dengan akal sehat manusia.Tetapi hebatnya kekuatan cinta bisa membuat kita lupa bahkan sampai gila,sampai-sampai kita tak bisa mengenali diri kita sendiri.

cinta....sampai kapan aku benar-benar bisa memilikinya.tanpa harus ada perceraian,dan tanpa harus ada yang terluka.mudah-mudahan aku termasuk orang yang bisa memiliki cinta itu.Amin...Allahumma Amin

Tak Terbayangkan

Mungkin dulu aq pernah melihat wajahmu...
Tetapi Kau tak sadar akan itu

Mungkin dulu kau adalah pelita hati bagi orang lain...
Tetapi kini kau tlah menuju ke arah yang lebih baik

Mungkin dulu kau hanya tampil seadanya...
Tetapi kini kau tlah banyak berubah
dan aku menyukai perubahan itu

Mungkin dulu kau terlihat seperti batu yang keras...
Tetapi kini kau telah lunak bagaikan lumpur

Dan mungkin dulu "tak pernah terbayangkan"...
bahwa kau kini being a part of my heart

Sabtu, 10 Juli 2010

Demi Tata Krama Kepada Raja

Konon di Zaman Raja Harun Al Rasyid dulu tidak ada yang namanya WC, yang ada cuma sungai atau kali untuk buang hajat. Suatu ketika sang raja merasa perutnya sedang sakit, dan sudah tidak bisa lagi untuk diajak kompromi. Seketika itu juga raja meminta para pengawal untuk mendampinginya ke sungai demi menuntaskan hajatnya. Kebetulan sungai disitu mengalir ke arah selatan. Dan Sudah masyhur di kalangan masyarakat , jika sang raja sedang buag hajat di sungai, maka rakyat dilarang keras berak di sebelah utaranya raja, karena di khawatirkan kotoran tersebut akan mengalir ke arah selatan dan mengenai badan sang raja. Dan kalau ada yang melanggar, maka akan mendapatkan hukuman berat dari sang raja.
Namun kali ini, peraturan tersebut tidak di indahkan oleh sang tokoh kocak Abu Nawas, Abu Nawas dengan santainya juga ikut berak di sebelah utara agak jauh dari posisi sang raja, sehingga sang raja tidak melihatnya. Disaat asyik buang hajat, tiba – tiba saja ada suatu benda yang menyenggol pantat sang raja, tanpa berpikir panjang, benda tersebut langsung dipegang dan dilihat oleh sang raja, alangkah terkejutnya, ternyata benda tersebut adalah kotoran manusia. kontan saja hal itu membuat sang raja naik pitam. seketika itu juga raja menyuruh para pengawalnya untuk menelusuri sungai di sebelah utara,dan menangkap orang yang berak . Benar saja, di sebelah utara agak jauh dari posisi sang raja, terlihat sosok abu nawas sedang berak dengan santainya. Saat itu juga para pengawal langsung menangkap dan membawanya ke hadapan raja untuk di hukum.
Ketika di hadapkan pada raja, Abu Nawas memprotes pada raja kenapa dia di tangkap dan akan dihukum. Raja pun menjawab :
” Apakah kamu tidak tahu wahai Abu Nawas, perbuatanmu itu telah melecehkan privasiku, kamu telah menginjak – injak harga diriku, kamu memang tidak punya tata krama !!! bentak sang raja.
“Berani – beraninya kamu berak di sebelah utaraku, sehingga kotoranmu mengenai badanku, selama ini tidak pernah seorangpun dari rakyatku berani melakukan perbuatan sepertimu” wahai Abu Nawas” Tambah sang raja dengan nada sangat kesal.
“Kini kamu harus menerima hukuman dariku”
“Maaf, tunggu sebentar wahai raja ” sela Abu nawas.
“Ada apa? tanya raja, “kali ini tidak ada lagi ampun bagimu Abu nawas”
“Tunggu sebentar, tolong beri saya kesempatan untuk menjelaskannya.
“Saya melakukan itu semua, karena saya sangat menghormati engkau wahai raja”
mendegar hal itu, raja harun Al Rasyid langsung sedikit tertegun dengan apa yang disampaikan oleh abu nawas.
“Lho perbuatan seperti itu , kamu bilang malah untuk menghormati aku???” tanya raja dengan ekspresi agak sedikit keheranan.
“Ya benar raja ” jawab abu nawas dengan tegasnya.
Rajapun semakin keheranan dan penasaran dengan abu nawas.
“Baiklah kali ini aku kasih kamu kesempatan untuk menjelaskan alasannya, jika alasanmu tidak masuk akal maka aku tidak segan – segan untuk memperberat hukumanmu.”
“Baiklah raja, begini alasannya . Raja tahu, selama ini jika raja tengah mengadakan perjalanan dengan rakyat atau bersama pengawal , tidak ada satupun dari rakyat atau pengawal raja yang berani mendahului jalannya raja, begitu juga dengan saya, ketika saya ikut rombongan raja , posisi saya ketika berjalan tidak berani mendahului raja, itu saya lakuakan karena saya menjaga tata krama dan sopan santun kepada raja”
“Ya bagus, lha terus apa hubungannya dengan perbuatanmu yang sekarang ini??” tanya raja dengan nada semakin penasaran dengan akal cerdik abu nawas.
“Begini raja, saya menghormati engkau tidak setengah – setengah, melainkan saya menghormati engkau dengan sepenuh hati . Ketika saya buang hajat , saya memilih di sebelah utara raja, dan sama sekali , saya tidak berani berak berada di sebelah selatan raja. Hal ini saya lakukan karena saya kuatir, jika saya berak di sebelah selatan raja, maka nanti kotoran saya berlaku tidak sopan kepada kotoran raja, karena sudah berani berjalan mendahuli kotoran raja. sehingga saya memilih berak di sebelah utara, agar supaya kotoran saya tidak sampai mendahului kotoran raja. Ini semua saya lakuakan tidak lain, hanya demi Tata krama saya kepada kotoran raja.
Terus terang wahai baginda, kotoran saya tidak berani mendahului kotoran raja, karena hal itu merupakan perbuatan su’ul adab.
Ketika raja berjalan, saya tidak berani mendahului jalan raja, begitu juga ketika kotoran raja mengalir, maka kotoran saya pun tidak berani mendahului kotoran raja. ini semua saya lakuakn karena Sopan santun dan tata krama saya yang sepenuh hati kepada raja.”
“Malah yang seharusnya diberi hukuman bukan saya wahai raja , melainkan rakyat engkau yang tidak punya tata krama, karena mereka berani berak di sebelah selatanmu, sehingga kotoran mereka mendahului kotoranmu. “
Mendengar penjelasan Abu nawas, raja pun tersennyum. dia tidak jadi marah dan menghukum Abu nawas, tetapi oleh sang raja Abu Nawas malah diberi hadiah karena alasannya masuk akal. Sejak kejadian itu, raja pun menginstruksikan kepada rakyatnya untuk berak di sebelah utara sang raja, demi menjaga kesopanan kepada kotoran sang raja…

Faktor Penyebab Tidak Terkabulnya Doa

Dikisahkan bahwa suatu hari, Ibrahim bin Ad-ham RAH melintas di pasar Bashrah, lalu orang-orang berkumpul mengerumuninya seraya berkata, “Wahai Abu Ishaq, apa sebab kami selalu berdoa namun tidak pernah dikabulkan.?”
Ia menjawab, “Karena hati kalian telah mati oleh 10 hal:
Pertama, kalian mengenal Allah tetapi tidak menunaikan hak-Nya.
Ke-dua, kalian mengaku cinta Rasulullah SAW tetapi meninggalkan sunnahnya.
Ke-tiga, kalian membaca al-Qur’an tetapi tidak mengamalkannya.
Ke-empat, kalian memakan nikmat-nikmat Allah SWT tetapi tidak pernah pandai mensyukurinya.
Ke-lima, kalian mengatakan bahwa syaithan itu adalah musuh kalian tetapi tidak pernah berani menentangnya.
Ke-enam, kalian katakan bahwa surga itu adalah haq (benar adanya) tetapi tidak pernah beramal untuk menggapainya.
Ke-tujuh, kalian katakan bahwa neraka itu adalah haq (benar adanya) tetapi tidak mau lari darinya.
Ke-delapan, kalian katakan bahwa kematian itu adalah haq (benar adanya) tetapi tidak pernah menyiapkan diri untuknya.
Ke-sembilan, kalian bangun dari tidur lantas sibuk memperbincangkan aib orang lain tetapi lupa dengan aib sendiri.
Ke-sepuluh, kalian kubur orang-orang yang meninggal dunia di kalangan kalian tetapi tidak pernah mengambil pelajaran dari mereka.”
(SUMBER: Mi’ah Qishshah Wa Qishshah Fii Aniis ash-Shaalihiin Wa Samiir al-Muttaqiin karya Muhammad Amin al-Jundi, Juz.II, hal.94)

Nasrudin dan Tiga Orang Bijak

Pada suatu hari ada tiga orang bijak yang pergi berkeliling negeri untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang mendesak. Sampailah mereka pada suatu hari di desa Nasrudin. Orang-orang desa ini menyodorkan Nasrudin sebagai wakil orang-orang yang bijak di desa tersebut. Nasrudin dipaksa berhadapan dengan tiga orang bijak itu dan di sekeliling mereka berkumpullah orang-orang desa menonton mereka bicara.

Orang bijak pertama bertanya kepada Nasrudin, “Di mana sebenarnya pusat bumi ini?”
Nasrudin menjawab, “Tepat di bawah telapak kaki saya, saudara.”
“Bagaimana bisa saudara buktikan hal itu?” tanya orang bijak pertama tadi.
“Kalau tidak percaya,” jawab Nasrudin, “Ukur saja sendiri.”
Orang bijak yang pertama diam tak bisa menjawab.

Tiba giliran orang bijak kedua mengajukan pertanyaan. “Berapa banyak jumlah bintang yang ada di langit?”
Nasrudin menjawab, “Bintang-bintang yang ada di langit itu jumlahnya sama dengan rambut yang tumbuh di keledai saya ini.”
“Bagaimana saudara bisa membuktikan hal itu?”
Nasrudin menjawab, “Nah, kalau tidak percaya, hitung saja rambut yang ada di keledai itu, dan nanti saudara akan tahu kebenarannya.”
“Itu sih bicara goblok-goblokan,” tanya orang bijak kedua, “Bagaimana orang bisa menghitung bulu keledai.”
Nasrudin pun menjawab, “Nah, kalau saya goblok, kenapa Anda juga mengajukan pertanyaan itu, bagaimana orang bisa menghitung bintang di langit?”
Mendengar jawaban itu, si bijak kedua itu pun tidak bisa melanjutkan.

Sekarang tampillah orang bijak ketiga yang katanya paling bijak di antara mereka. Ia agak terganggu oleh kecerdikan nasrudin dan dengan ketus bertanya, “Tampaknya saudara tahu banyak mengenai keledai, tapi coba saudara katakan kepada saya berapa jumlah bulu yang ada pada ekor keledai itu.” “Saya tahu jumlahnya,” jawab Nasrudin, “Jumlah bulu yang ada pada ekor kelesai saya ini sama dengan jumlah rambut di janggut Saudara.”
“Bagaimana Anda bisa membuktikan hal itu?” tanyanya lagi. “Oh, kalau yang itu sih mudah. Begini, Saudara mencabut selembar bulu dari ekor keledai saya, dan kemudian saya mencabut sehelai rambut dari janggut saudara. Nah, kalau sama, maka apa yang saya katakan itu benar, tetapi kalau tidak, saya keliru.”

Tentu saja orang bijak yang ketiga itu tidak mau menerima cara menghitung seperti itu. Dan orang-orang desa yang mengelilingi mereka itu semakin yakin Nasrudin adalah yang terbijak di antara keempat orang tersebut.

Juli 21, 2009 Ditulis oleh JUNED | KUMPULAN CERITA LUCU,HUMOR SUFI,LELUCON ABU NAWAS | Nasrudin dan Tiga Orang Bijak

Selasa, 06 Juli 2010

Pengorbanan yang Tak Terlihat




Mungkin setiap org akan merasa sayang dan cinta akan keluargax,dan mungkin pula anda adalah termasuk salah satu dari mereka.......Tapi aq mw jujur bahwa aq sgt menyayangi dan mencintai keluargaku lebih dari aq menyayangi diriku sendiri.Aq mau memberikan apa saja untuk mereka asalkan mereka bs bahagia,kalaupun aq harus kekurangan atau tidak punya uang sepeserpun di dompet,yg terpenting aq harus bs memberikan yg terbaek bwt kluargaq dan mereka tdk boleh kekurangan sama sekali.
Aq adalah orang yg memiliki mimpi besar untuk bs merubah tradisi yg ada d kluargaq,aq g pgen liat lgi perpecahan dalam kluarga,aq hanya pgen kluargaq dapat hidup aman & sejahtera....yah mungkin 2 kata itulah yg sgt aq rindukan kehadirannya dalam keluargaq,sebelum aq membangun keluarga sendiri nantix,aq pgen bs memberikan apa saja yg aq pnya utk kebaikan keluargaq yg selama ini tlah membesarkan aq hingga menjadi seperti sekarang.Hmmmmm....."Ayo novan,kamu pasti bs mewujudkannya".(memberi semangat pada diri sendiri),hehehhe...itulah yg mungkin bs aq lakukan,terkadang aq bercermin di kaca dan aq harus sadar akan kemampuanq.tetapi ***positive thinking*** tetaplah dibutuhkan,supaya apa yg menjadi impian kita jg dpt terwujud nantix.amiiinnnn,,,,,,,,,,,,
^_^.....aq ikhlas,haqqul yaqin aq ikhlas dalam menjalankan ini semua,karna ku yakin bahwa nantinya Allah SWT akan memberikan kita gantinya yg lebih besar dan mgkin berlipat dari apa yg telah kita kluarkan untuk mereka.semoga apa yang menjadi pengorbananq ini dapat menjadi ibadah bagi driku dan bermanfaat nantix....mgkin skr mereka gak sadar akan pengorbanan ini,tp suatu saat nanti mereka akan tahu apa yg tlah aq lakukan selama ini adalah untuk kebaikan keluargaku.Love U Mom & Dad....;-*

by:van_sie03